Studi: Malnutrisi saat Hamil Picu Diabetes

Kamis, 24 Agustus 2023 - 10:01 WIB
loading...
Studi: Malnutrisi saat...
Malnutrisi selama kehamilan dapat meningkatkan kemungkinan tertular diabetes tipe 2 di kemudian hari. Hal ini berdasarkan sejumlah penelitian. Foto/ hindustan times.
A A A
JAKARTA - Malnutrisi selama kehamilan dapat meningkatkan kemungkinan tertular diabetes tipe 2 di kemudian hari. Hal ini berdasarkan sejumlah penelitian.

Diketahui, malnutrisi adalah salah satu kondisi yang berbahaya, yakni ketika seseorang mengalami ketidakseimbangan nutrisi dalam tubuhnya.



Bagi ibu hamil, bayi yang lahir pada masa kekurangan nutrisi memiliki risiko diabetes dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang lahir setahun sebelum atau sesudahnya. Hal ini menurut penelitian Peter Klimek dari Complexity Science Hub dan Medical University of Vienna pada 2013.

“Di antara pria yang lahir pada dua periode kelaparan paling parah, yaitu pada 1939 dan 1946/1947, tingkat kasus baru diabetes meningkat hingga 78 persen pada 2013 hingga 2017 dibandingkan tahun-tahun serupa dan hingga 59 persen lebih tinggi pada wanita,” kata Klimek dikutip hindustran times pada Kamis (24/8/2023).

Masalah ini meningkat menjadi 6,9 persen pada laki-laki dan dari 3,4 persen menjadi 5,4 persen pada perempuan. Selain itu, kedua kelompok mengalami peningkatan insiden penyakit penyerta, seperti gagal jantung, hipertensi arteri, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan penyakit ginjal.

Para ilmuwan yakin hal ini disebabkan oleh pemrograman genetik yang terjadi selama kehamilan, sehingga meningkatkan risiko penyakit tersebut.

Akibat kekurangan nutrisi, metabolisme bayi dalam kandungan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang miskin nutrisi. Jika hal ini tidak terbukti benar di kemudian hari, akan terjadi maladaptasi yang menyebabkan peningkatan penyakit metabolik dan kardiovaskular pada kelompok kelahiran ini.

“Salah satu kekuatan penelitian kami adalah kumpulan data baru dan besar yang menjadi dasarnya,” kata Klimek.

Ini mencakup 99,9 persen populasi Austria antara 2012 dan 2017, dan semua pasien yang diasuransikan berusia di atas 50 dan di bawah 100 tahun diperiksa. Hasilnya, dari jumlah 3,5 juta orang, sekira 746.184 di antaranya dirawat karena diabetes.



Kumpulan data yang komprehensif memungkinkan peneliti mengukur tingkat kejadian berdasarkan usia dan wilayah secara langsung untuk seluruh populasi, tanpa asumsi tambahan yang diperlukan untuk pemodelan.

“Hasil kami jelas menunjukkan bahwa upaya kesehatan masyarakat untuk mengatasi diabetes tidak boleh hanya berfokus pada faktor gaya hidup. Pentingnya kesehatan reproduksi, serta kecukupan gizi selama kehamilan dan awal masa nifas juga harus diperhatikan,” kata Klimek.
(tdy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8114 seconds (0.1#10.140)